Kamis, 26 September 2013

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

K3 KebakaranTipe alat pemadam kebakaran yang berbeda diperuntukkan untuk kelas kebakaran yang berbeda.
Tipe alat pemadam kebakaran yang paling umum adalah :
a.Air (APW)
b.Karbon Dioksida (CO2)
c.Dry Chemical (ABC,BC,DC)
APAR Jenis Air Bertekanan (APW)
a)Dirancang untuk Kebakaran Kelas A (kayu, kertas, dan kain).
b)Jangan Menggunakannya untuk Kebakaran Bahan Cair Mudah Terbakar.
Air sangat tidak efektif untuk kebakaran jenis ini, kebakaran bisa meluas bila anda mencobanya.
c)Jangan Menggunakannya untuk Memadamkan Kebakaran Peralatan Listrik.
Air adalah penghantar arus listrik yang baik, anda mungkin bisa tersengat listrik bila mencoba menggunakannya. Peralatan listrik harus dicabut listriknya sebelum menggunakan alat pemadam kebakaran air.
APAR Jenis CO2
a)Pemadam Kebakaran CO2 Diisi dengan Gas CO2 Bertekanan Tinggi.
b)Dapat Dikenali dengan Adanya Corong dan Tidak Adanya Pengukur Tekanan.
c)Tekanan dalam Silinder Cukup Tinggi Sehingga Ketika Digunakan, Butiran Es Kering Mungkin Terpancar Keluar Corong.
d)Silinder CO2 Ukurannya Bervariasi dari 10 sampai 50 Kg atau Lebih.
e)Untuk Ukuran yang Lebih Besar, Corong Berada Pada Ujung Pipa Lentur yang Panjang.
f)Karbondioksida adalah Gas yang Tidak Mudah Terbakar
g)CO2 Dirancang untuk Kebakaran Kelas B dan C (Cairan Mudah Terbakar dan Peralatan Listrik) Saja.
h)Api Dipadamkan dengan Menggeser Keberadaan Oksigen, atau Memisahkan Oksigen dari Segitiga Kebakaran.
i)CO2 Juga Sangat Dingin pada Saat Keluar dari Silindernya Sehingga Juga Mendinginkan Kebakaran.
j)CO2 tidak Efektif untuk Mematikan Kebakaran Kelas A Karena Tidak Mampu Menggeser Keberadaan Oksigen untuk Mematikan Kebakaran.
k)Kebakaran Kelas A dapat Kembali Membara dan Menyala.
tags: , ,

APAR Jenis Tepung Kering Serta Syarat pemasangan Dan jumlah penyadiaan APAR

K3 KebakaranAPAR Jenis Tepung Kering
a)Ada Beberapa Macam Pemadam Kebakaran Dry Chemical. Anda Mungkin Melihat Labelnya Sbb:
b)”DC” Singkatan Dari “Dry Chem”
c)”ABC” Menunjukkan Bahwa Alat Tersebut Dirancang untuk Mematikan Kebakaran Kelas A, B, dan C, atau
d)”BC” Menunjukkan Bahwa Alat Tersebut Dirancang untuk Memadamkan Kebakaran Kelas B dan C.
e)Bagian Terbesar dari Tepung Bahan Kimia Tersebut Terdiri dari Monoammonium Phosphate.
f)Nitrogen Digunakan untuk Memberikan Tekanan Pada Alat Pemadam Kebakaran.
g)Alat Pemadam Kebakaran Kelas ABC Biasanya Berwarna Merah dan Ukurannya antara 2.5 Sampai 10 Kg.
h)Penting Sekali Untuk Mengetahui Tipe Alat Pemadam Kebakaran Dry Chemical yang Terdapat di Tempat Kerja Anda.
i)Baca Label dan Kenali Lokasinya! Anda tidak Akan Keliru Menggunakan Pemadam Kebakaran “BC” Pada Kebakaran Kelas A.
j)APAR Dry Chemical Memadamkan Kebakaran dengan Cara Melapisi Bahan Bakar dengan Lapisan Tipis Debu, Memisahkan Bahan Bakar dari Oksigen di Udara.
k)Tepung Bahan Kimianya Juga Bekerja Mencegah Reaksi Kimia Dari Kebakaran, Sehingga APAR Jenis ini Sangat Efektif Memadamkan Kebakaran ( ganjar budiarto )
Syarat pemasangan jarak dan jumlah penyadiaan APAR
a)Ditempatkan di tempat yang mudah di lihat dan mudah di jangkau.
b)Jarak jangkauan maksimum 15 meter.
c)Tinggi pemasangan maksimum 125 cm.
d)Jenis media dan ukurannya harus sesuai dengan klasifikasi kebakaran dan beban api.
e)Luas lantai 200 yard perlu penyediaan APAR sebanyak 2 buah.
f)Diatas APAR diberi tanda untuk menyatakan tempat APAR yang dipasang pada dinding. Yang berbentuk segitiga sama sisi dengan warna dasar merah. Ukuran sisi 35 cm.
(permenakertrans Per 04 / Men/1980)
tags: , ,

Hydrant Dan Listrik

K3 KebakaranHydrant
Hydrant adalah instalasi kebakaran yang di pasang permanen berupa jaringan perpipaan yang berisi air yang memiliki tekanan terus menerus yang siap untuk memadamkan kebakaran.
Komponen utama system hydrant
a.Tersedianya air yang cukup.
b.Sistem pompa yang handal pada umumnya terdiri dari 3 macam pompa yaitu : Pompa jockey , Pompa utama dan Pompa cadangan.
c.Jaringan pipa yang cukup.
d.Selang dan nozzle yang cukup melindungi seluruh bangunan
Listrik
Salah satu sebab kebakaran adalah terbakarnya bangunan yang di akibatkan oleh nyala api yang berasal dari instalasi listrik, factor yang berpengaruh karena instalasi tidak memakai sekering atau sekering diganti oleh kawat, pemasangan kabel yang tidak tepat sehingga terjadi hubungan pendek, keadaan kabel dalam peralatan listrik yang sudah usang atau rusak. Untuk itu diperlukan system pengawasan yang teratur dan berkala serta pencegahan kebakaran harus dimulai sejak perencanaan perusahaan dan pengaturan proses produksi, misalnya dalam pembuatan bangunan yang tahan api.
tags: , ,

Pengendalian Kebakaran


Jurnalk3Kebakaran dalam perusahaan adalah suatu hal yg tidak diinginkan bagi tenaga kerja. Kebakaran merupakan penderitaan dan malapetaka khususnya mereka yang menjadi korban kebakaran. Kebakaran dapat mengakibatkan hilangnyan pekerjaan dan jga memakan banyak korban, baik korban material maupun korbann immaterial
Pencegahan dapat dilakukan dengan sistem proteksi kebakaran standar yang terdiri atas sistem proteksi system perlindungan dengan menangani api / kebakaran secara langsung. (Ir. Nurinayat Vinky Rahman MT. Kajian Penerapan Sistem Proteksi Pasif Desain Site Planing Pada Beberapa Kasus Rumah Susun di Jakarta dan Bandung.aktif dan pasif. Alat pemadam api ringan merupakan salah satu sarana proteksi aktif. Penyediaan alat pemadam api ringan dengan jenis, kapasitas, dan daya padam yang sesuai harus tersedia di setiap lantai dalam suatu gedung bertingkat. Selain itu, diperlukan alarm, sistem sprinkler (pemantik air yang dipasang di langit-langit ruangan) otomatis, dan sistem hidrant.
System proteksi aktif merupakan system perlindungan terhadap kebakaran melalui sarana aktif yang terdapat kebakaran melalui sarana aktif yang terdapat pada bangunan atau yang lainnya.
tags: , , , ,

CARA PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

Jurnalk3.comPada umumnya penyebab terjadinya kebakaran bersumber pada 3 faktor yaitu:
1.Faktor manusia
a.Tenaga kerja
1)Tidak tau / kurang mengetahui prinsip dasar pencegahan / penanggulangan bahaya kebakaran.
2)Menetapkan barang-barang yang mudah terbakar tampa menghiraukan norma-norma pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
3)Pemakaian listrik yang belebihan, melebihi kapasitas.
4)Merokok ditempat terlarang / membuang punting rokok sembarangan.
5)Adanya unsure kesengajaan
.
b.Manajemen
1)Tidak ada / kurang komitmennya terhadap K3
2)Kurang pengawasan terhadap kegiatan
3)Tidak ada standar kode yang dapat diandalkan atau penerapannya tidak tegas.
4)System penanggulangan kebakaran tidak memadai
5)Tidak dilakukan pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran bagi tenaga kerja.
6)Sarana proteksi kebakaran tidak ada atau kurang

2.Faktor teknis
a.Fisik / mekanis dimana dua faktor yang menjadi peranan dalam proses timbulnya panas akibat kenaikan suhu atau timbulnya api karna gesekan / benturan dan pukulan.
b.Proses kimia yang terjadi pada saat pengujian / pengetesan kimia tanpa prosedur
c.Energi listrik karna terjadi hubungan singkat / short sircuit yang menimbulkan panas / api
3.Faktor alam
a.Petir
b.Letusan gunung merapi
c.Gesekan kayu-kayu kering (dahan / ranting) dihutan pada saat musim panas (musim kemarau)
tags: , ,

Sebab-sebab umum terjadinya Kebakaran

Jurnalk31.Listrik
a.Tidak berfungsinya pengaman
b.Kegagalan isolasi
c.Terjadinya hubungan singkat
d.Listrik statis (loncatan api)
e.Penggunaan peralatan tidak standar
2.Rokok
a.Merokok ditempat yang terlarang
b.Membuang punting rokok disembarangan tempat
3.Gesekan mekanik
Timbulnya panas akibat kurang pelumasan pada bagian mesin yang berputar
4.Permukaan panas
Terjadi kontak langsung pada permukaan panas yang tidak terlindungi
5.Api tebakar
Penggunaan api pada tempat-tempat yang mudah terbakar
6.Sambaran petir
Objek-objek yang tidak dilindungi oleh instalasi penyalur petir.
tags: , , , , ,

Klasifikasi Kebakaran menurut NFPA


Klasifikasi Kebakaran menurut NFPA

Sunday, December 11th 2011. | K3 Kebakaran
AdvertisementJurnalk3National Fire Protection Association
1.Api kelas A : Yaitu kebakaran bahan padat kecuali logam misalnya,kertas, kayu, plastic, karet, dan lain-lain.\
2.Api kelas B : Yaitu kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar, misalnya, bensin, minyak tanah, solar, gas.
3.Api kelas C : Yaitu kebakaran yang disebabkan oleh listrik .
4.Api kelas D : Yaitu kebakaran yang disebabkan dari bahan logam misalnya titanium, almunium magnesil dan lain-lain.
Indonesia telah memberlakukan klasifikasi kebakaran standart NFPA, sesuai dengan peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.04 / MEN / 1980 / tanggal 14 April 1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharan alat pemadam api ringan (APAR)
tags: , , , ,